Karbohidrat_KIMOR_RPS13
karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehid atau keton dari alcohol polihidrik (karena mengandung gugus hidroksi lebih dari satu), atau sebagai senyawa yang menghasilkan turunan tersebut apabila dihidrolisis.
karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehid atau keton dari alcohol polihidrik (karena mengandung gugus hidroksi lebih dari satu), atau sebagai senyawa yang menghasilkan turunan tersebut apabila dihidrolisis.
Di video anda, anda sedikit membahas tentang adanya ikatan gikosida. Dari sumber yang saya baca, dikatakan bahwa pada ikatan glikosida itu terdapat gugus yang reaktif, Pertanyaan saya yaitu gugus yang mana yang dikatakan reaktif tersebut?
BalasHapusPada ikatan glikosida, gugus yang dikatakan reaktif adalah gugus hidroksil (-OH) pada karbon anomernya, yaitu karbon yang terikat pada dua gugus oksigen, yaitu gugus hidroksil pada gula yang lebih kecil dan gugus oksigen pada gula yang lebih besar. Gugus hidroksil ini dapat bereaksi dengan gugus lain, seperti gugus hidroksil pada gula lain atau gugus amina pada protein, untuk membentuk ikatan kovalen yang stabil. Reaksi ini dapat membentuk ikatan glikosida yang penting dalam membentuk polisakarida dan glikoprotein.
Hapuspada polisakarida dikatakan bahwa terdiri dari 2 lebih monomer, jika kurang dari 2 apakah bisa dikatakan polisakarida? megapa demikian?
BalasHapusTidak, jika polisakarida hanya terdiri dari satu atau dua monomer, maka tidak dapat dikategorikan sebagai polisakarida. Polisakarida adalah senyawa karbohidrat yang terdiri dari banyak monomer gula yang dihubungkan melalui ikatan glikosida. Kata "poli" dalam polisakarida berarti "banyak", sehingga minimal harus terdiri dari tiga atau lebih monomer gula untuk dianggap sebagai polisakarida.
HapusPolisakarida memiliki berbagai fungsi dalam organisme, seperti penyimpanan energi (seperti amilum dan glikogen) dan pendukung struktural (seperti selulosa dalam dinding sel tumbuhan dan kitin dalam eksoskeleton serangga). Jumlah monomer yang terlibat dalam pembentukan polisakarida akan memengaruhi sifat dan fungsi senyawa tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memahami struktur dan jumlah monomer dalam polisakarida untuk memahami sifat dan fungsinya.